Raden Antareja adalah putra pertama dari Bima, dari istrinya Dewi Nagagini, putri dari Bathara Antaboga, dewanya ular yang menguasai bumi sap tujuh.
Antareja |
Satria ini juga pernah menjadi jagonya dewa, saat kahyangan diserang oleh Prabu Nagabaginda dan Patih Rupapratala dari kerajaan Jangkarbumi. Prabu Nagabaginda menginginkan bathari Supreti yang sudah di peristri bathara Antaboga.
Bathara Guru tidak memperkenankan permintaannya. sehingga prabu Nagabaginda dan patihnya menyerbu kayangan suralaya. para dewa tidak ada yang sanggup melawan kedua raseksa ini. mereka mundur dan menutup gapura Selamatangkep.
Bathara Narada kemudian meminta bantuan kepada bathara Antaboga, Antaboga dan Nagabaginda pun bertarung berhari - hari dan tidak ada yang menang dan kalah.
Antareja |
Bathara Antaboga menurunkan jago baru, seorang bayi yang baru lahir dari rahim anaknya, dewi Nagagini segera dia turunkan kemedan laga. sebelum itu bayi itu diluluri dengan ludah bathara Antaboga yang kemudian kulit bayi itu menjadi kebal, kuat seperti baja. akhirnya bayi itu berhadapan dengan Nagabaginda dan Rupatala.
Raden Antareja |
Sedangkan sukma kedua raseksa tadi menyatu dengan pemuda tadi. oleh kakeknya, Antaboga pemuda tadi di beri nama Antareja atau Hanantareja dan mengambil alih kekuasaan kerajaan Jangkarbumi yang telah kosong dan di jadikan kasatrian baginya.
Setelah dewasa, dia mencari ayahnya. oleh kakeknya di beri pakaian berupa sisa kulit ular yang di letakkan di dalam kulit di luar daging dan itu dapat menambah kesaktiannya.
Raden Antareja memiliki kesaktian di upasnya. dan dapat membunuh orang hanya dengan menjilat bekas tapak kakinya. Raden Antareja memiliki Istri dewi Ganggi, putra dari prabu Gangga, dan berputra laki - laki satu, bernama Raden Danurwenda.
Sebelum pecah perang bratayuda, Antareja gugur karena menjilat bekas tapak kakinya sendiri atas rekayasa prabu Kresna, karena dewa tidak menghendaki Antarja yang sangat sakti itu ikut perang baratayuda, karena akan dengan mudah menghabisi Kurawa.
Kenapa Antareja harus dikorbankan? Apa salah dia?
ReplyDeleteDia terlalu sakti,..dan tidak ada ksatria dari kurawa yang sanggup menghadapinya.
Deletebeberapa orang merasa tidak adil bahwa kenapa antareja harus meninggal duluan, padahal ia adalah salah satu yang terhebat. tapi itulah takdir, kita tak akan menjemput takdir, tapi takdir yang akan menghampiri kita, sehingga panggung sandiwara di dunia ini akan berjalan dengan sempurna. percayalah bahwa sebenarnya kita bukanlah apa - apa, ibarat wayang yang tak pernah bisa melawan sang dalang...
ReplyDeleteSetuju banget brow ,...thanks comment-nya
DeleteAku suka tokoh yang satu ini
ReplyDeleteThanks ceritanya
ReplyDeletekisah yang tragis
ReplyDeleteApa yang terjadi jika antareja masih hidup saat baratayudha berlangsung?????kurawa pasti habius dalam sekejap
ReplyDeletelestarikan budaya jawa,...keren kang
ReplyDeleteNamanya juga Antareja..artinya kesaktian/kekuasaan yng tiada batasnya..jadi seandainya ikut baratayudha pasti akan mudah menghabisi kurawa dlam hitungan detik.
ReplyDeleteBetul sekali kawan,...
DeleteWalaupun dia sakti mungkin dia tidak akan sanggup menghadapi barbarika
ReplyDeleteTetep mati di tangan Antareja. Itulah alasan mengapa Antareja tidak boleh ikut dalam perang
DeleteYang Bisa mengimbangi hanya Wisanggeni dan antasena,...
DeleteSalah satu ksatria yang Mati sebelum baratayuda Sebagai tumbal untuk kemenangan Pandawa,... Sayang sekali kita tidak Bisa Melihat kehebatannya dalam baratayuda
ReplyDelete