Awal mulanya harus kita lihat dari kisah Raja Sentanu, yang ingin mempersunting Satyawati , istri keduanya yang memberi syarat agar keturunannya yang memegang hak atas tahta Astinapura.
Sentanu tidak dapat memenuhi hal tersebut karena ia telah memiliki Bisma, putranya dengan Dewi Gangga. Bisma kemudian berjanji kepada Satyawati bahwa ia tidak akan mengklaim tahta bahkan tidak akan menikah selamanya asalkan Satyawati mau menikah dengan ayahnya.
Maka dari Sentanu dan Satyawati lahir dua putra, Citranggada yang menggantikan Sentanu menjadi Raja Kuru dan adiknya Wicitrawirya. Citranggada tewas dalam pertempuran dengan raja Gendarwa licik yang memiliki nama sama dengannya, yang menantangnya karena tidak mau tersaingi dengan raja lain bernama sama.
Wicitrawirya kemudian menggantikan kakaknya sebagai Raja Kuru karena Citranggada tidak memiliki istri atau keturunan. Wicitrawirya kemudian menikah dengan Ambika dan Ambalika lalu mati dalam usia muda karena penyakit paru – paru tanpa memiliki anak.
Kedua jandanya kemudian memiliki anak dalam ritual dengan Resi Byasa, yaitu Dretarastra putra Ambika dan Pandu putra Ambalika.
2. Dendam Gendari
Kisah ini bermula dari Pandu, yang membawa tiga orang wanita ke Astinapura, yaitu Kunti, Gendari dan Madrim. Pandu kemudian mempersilakan kakaknya Dretarastra yang buta untuk memilih salah satu wanita tersebut.
Dretarastra memilih dengan menimbang berat ketiganya, lalu ia memilih Gendari karena memiliki bobot paling berat. Menurutnya, wanita yang berbobot berat akan mudah melahitkan banyak anak sesuai keinginannya.
Hal ini menyebabkan Gendari sakit hati kepada Pandu sehingga bersumpah bahwa keturunannya akan menjadi musuh bagi anak – anak Pandu kelak.
3. Konflik Di Masa Kanak – Kanak
Anak – anak Pandu dari Kunti dan Madri yang berjumlah lima orang disebut Pandawa, dan anak – anak Dretarastra dan Gendari yang berjumlah seratus orang tepatnya ninety nine putra dan 1 putri disebut Kurawa.
Persaingan sudah terjadi sejak mereka semua masih kanak – kanak. Semuanya tinggal bersama – sama di dalam satu kerajaan di Astinapura. Konflik dimulai ketika Duryudana, putra tertua Kurawa menginginkan tahta Dinasti Kuru untuk dirinya dan merasa tidak mungkin mendapatkannya jika masih ada anak – anak Pandawa.
Mulailah berbagai niat jahat timbul dalam diri Duryudana untuk menyingkirkan Pandawa dan ibunya, yang ia lakukan bersama Sangkuni, adik dari Gendari.
4. Percobaan Pembunuhan
Pandawa Duryudana dan pamannya berusaha menyingkirkan Yudhistira yang berhak menjadi Raja dan juga semua Pandawa lainnya dengan berbagai cara, termasuk melalui percobaan pembunuhan.
Duryudana membuat alat pesta yang mudah terbakar dan mengundang Pandawa serta Kunti untuk berpesta. Disana mereka akan diminta untuk mengonsumsi minuman yang sudah dicampur obat tidur.
Walaupun demikian, Pandawa dilindungi oleh pamannya Widura dan Kresna, sepupu mereka sehingga selalu selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Widura membocorkan rencana Duryudana. Pandawa dan ibunya kemudian melarikan diri ke hutan dan mengembara.
5. Keberadaan Drupadi dan Kesalahan Yudistira
Kedatangan Drupadi juga turut menjadi salah satu penyebab perang Baratayuda. Dalam pelariannya, Pandawa mendengar akan diadakannya sayembara di Kerajaan Panchala, dan siapapun pemenangnya akan menikahi putri Raja Panchala yaitu Drupadi.
Sayembara berupa pertandingan memanah tersebut diikuti oleh Arjuna yang kemudian memenangkannya. Ketika Arjuna dan Bima membawa Drupadi pulang, mereka berkata telah mendapatkan hadiah yang terbaik. Kunti yang tidak mengetahui apa yang dibawa pulang lalu menyuruh mereka membagi rata sehingga Drupadi menjadi istri dari kelima Pandawa.
Setelah pernikahan dengan Drupadi, Pandawa kembali ke kerajaan. Agar tidak terjadi lagi pertikaian maka kerajaan Kuru dibagi menjadi dua. Kurawa mendapatkan kerajaan utama di Astinapura sedangkan Pandawa mendapatkan Kurujanggala yang beribukota Indraprastha.
Duryudana yang berkunjung ke istana Indraprastha yang megah tercebur ke kolam yang dikiranya lantai, lalu ditertawakan oleh Drupadi. Duryudana yang dendam kepada Drupadi mencoba membalas dengan mengajak Yudistira yang sangat suka bermain dadu.
Ia menyusun siasat licik agar Yudistira kalah dengan berbagai taruhan yang dimulai dari hal kecil sampai membuat Pandawa kehilangan harta dan kerajaannya. Pada akhirnya, Drupadi juga menjadi bahan taruhan.
Kekalahan Pandawa membuat Duryudana bebas untuk mempermalukan Drupadi dengan mencoba menelanjanginya di depan umum. Namun berkat bantuan Kresna, selalu ada lapisan pakaian dibawah pakaian Drupadi yang dibuka oleh Dursasana, adik Duryudana. Bima yang marah bersumpah akan membunuh Dursasana dan meminum darahnya.
6. Pengasingan Pandawa
Setelah semua usaha yang gagal, maka Kurawa mencoba menipu para Pandawa dengan permainan dadu lagi. Syaratnya siapapun yang kalah harus meninggalkan istana selama 13 tahun. Yudistira kembali terkecoh.
Kelicikan permainan menyebabkan Pandawa kalah sehingga mereka harus angkat kaki dari istana ke hutan. Dretarastra berjanji bahwa ia akan menyerahkan tahta kepada Yudistira setelah ia kembali kelak. Namun setelah masa pengasingan berakhir, Duryudana tidak mau menyerahkan tahtanya.
Keren sekali ceritanya,....
ReplyDeleteDetail bener itu Ada tahun Bulan dan tanggal,keren banget tapi alangkah bagus jika di sertai foto-foto sebagai bukti,jadi agak lebih meyakinkan.
ReplyDelete