Raden Suryakaca adalah salah satu tokoh yang tidak terdapat dalam cerita Mahabarata karena tokoh yang satu ini juga 100% asli ciptaan para pujangga jawa. Raden Surya kaca adalah putra dari Gatotkacadengan Dewi Suryawati.
Dia mempunyai saudara seayah lain ibu yaitu Raden Sasikirana dan Raden Jayasumpena, Suryakaca berarti "Ksatria Matahari" dia tdak memakai baju kebesaran (Prada) karena dia bukan raja atau adipati.
Raden Suryakaca lahir ketika memasuki masa perang Baratayuda, dia di asuh ibunya di Ksatriyan Pringgodani bersama Jayasumpena dan Sasikirana, di banding kedua saudaranya itu Suryakaca lah yang paling pandai.
Suryakaca mempunyai pusaka sakti warisan ayahnya gatotkaca setelah gugur di medan laga, berupa Kotang Antakusuma, Caping Basunanda, Kasut padawa Cakra, Sumping suket Kolonjono. Raden Suryakaca, Sasikirana dan Jayasumpena di didik militer, agama dan tatanegara setelah menginjak remaja.
Ketika sudah cukup umur Batara Anggajali turun untuk memasangkan semua pusaka warisan ayahnya gatotkaca ke tubuh Suryakaca, setelah semua senjata terpasang dia belajar terbang bersama Sasikirana.
Raden Suryakaca di angkat sebagai Senoapti udara pada saat Parbu Parikesit naik tahta di yawastina, dan menampung sumua garuda dari Trajutrisnayang tenggelam bersama kerajaan Dwarawati, dan untuk melatih pasukan udara dia meminta bantuan saudaranya Sasikirana.
Pasukan udara pimpinan Raden Suryakaca telah terbentuk, dan di di perintahkan menumpas pemberontakan yang di pimpin Dursa Subala yang berkomplot dengan Antisura dan kertiwindu, Dalam penumpasan pemberontak tersebut Dursa Subala tewas terjatuh dari ketinggian ketika berusaha melepaskan diri dari genggaman Raden Suryakaca yang berhasil menangkapnya.
Setelah keberhasilanya menumpas pemberontakan, Raden Suryakaca bekerjasama untuk menjaga Bharatawarsa dari ancaman yg datang dari luar dan dari dalam negara ywastina bersama dengan Sasikirana,Jayasumpena,Danurwenda dan Raden Jayasena.
Akhir kehidupan Raden Suryakaca tidak pernah di ceritakan, dan tidak di ketahi siapa istri beserta anaknya, dalam pewayangan tokoh ini juga di sebut Bambang Kaca.