Arya Wibisana |
Wibisana sangat berbudi luhur Dan membela keadilan dan kebenaran. Oleh sebab itu dia meninggalkan kakaknya Rahwana untuk memihak Sri Rama karena melihat bahwa kakaknya salah dan keblinger, bertindak tidak adil dan mau menang sendiri.
Sri Rama menerima baik kedatangan Wibisana dan diangkat menjadi adik Sri Rama, dan diberi nama Harya Balik. Karena kakaknya tetap berusaha mengawini Dewi Sinta, padahal Dewi Sinta adalah istri orang lain dan Dewi Sinta juga tidak mencintai Rahwana, melihat ketidak benaran ini maka Wibisana meninggalkan kakaknya dan berbalik melawan kakaknya.
Bahkan dalam mewujudkan cita citanya memperistri Sinta, maka rakyat Alengka dikorbankan, karena bila terjadi perang maka rakyatlah yang paling menderita.Perang akan menciptakan kesusahan dan duka nestapa, kelaparan, menciptakan duda dan janda, anak yatim dan yatim piatu.
Dewi Sinta adalah titisan Dewi Widawati, jadi ketika Dewi Widawati akan diperistri oleh Rahwana, tapi Dewi Widawati tidak mau, maka lari dan turun ke bumi dan menitis kepada Bayi Sinta yang sebenarnya adalah anak dari Rahwana sendiri.
Proses penitisan ini dilihat oleh Raden Wibisana, maka cepat cepat bayi tersebut ditukar karena Wibisana tahu bahwa pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.Dewi Widati menitis menjadi anak Prabu Dasamuka dengan tujuan supaya tidak diperistri oleh Prabu Dasamuka, tapi Dewi Widawati tidak tahu sedalam apa cinta Prabu Dasamuka terhadap dirinya.
Walaupun anaknyapun kalau Prabu Dasamuka menginginkan pasti diambil istri juga karena memang sudah menjadi watak dari Prabu Dasamuka.Wibisana melihat ini kemudian menukar Bayi Sinta dengan Bayi yang lain yang disabda oleh Wibisana dari awan / mega menjadi seorang bayi dan diberi nama Raden Indrajit.
Setelah itu bayi Sinta di sabda dan dimasukkan ke dalam ketupat kemudian dihanyutkan di sungan Jamuna, yang kemudian ketupat ini akan di temukan oleh Prabu Janaka dari Negara Mantili, kemudian bayi itu diberi nama Sinta, jadi nama Sinta adalah pemberian dari Prabu Janaka dari Mantili.
Setelah Prabu Dasamuka dapat dikalahkan maka Negara Alengka diserahkan kepada Prabu Wibisana, setelah Prabu Wibisna muksa maka penggantinya adalah Raden Bisawarna dan Negara alengka dirubah namanya menjadi Singgelapura.
Kemenangan Sri Rama tidak lain karena bantuan Wibisana, karena Wibisana sudah tahu kelemahan dari Alengka, tanpa bantuan dari Wibisana akan sangat sulit menundukan Kerajaan Alengka.