Arya Adimanggala adalah putra dari Ken Sagupi. Kisah Ken Sagupi sungguh “unik”. Ken Sagupi yang waktu mudanya bernama Yasuda, adalah seorang swarawati keraton Mandura. Selain suaranya sangat merdu. Ia berwajah cantik dan menarik hati.
Sikap dan polahnya serba luwes, sabar dan memiliki tabiat senang menyenangkan hati orang lain. Tidak heran kemudian hal ini menarik hati bendara-nya, Prabu Basudewa raja Mandura.
Kemudian Prabu Basudewa memutuskan untuk menikahkan Ken Sagupi dengan Antagopa perjaka tua yang tidak bisa punya keturunan anak Buyut Gupala pemelihara kebuyutan Widarakanda (Widarakandang).
Namun secara tidak resmi Ken Sagupi diperistri oleh tiga orang satria Mandura, yaitu kakak beradik, Arya Basudewa, Arya prabu Rukma dan Arya Ugrasena. Dari hubungan suami-isteri itu, Ken Sagupi memperoleh empat orang putra.
Dengan Arya Basudewa ia berputra Arya Udawa dengan Arya Prabu Rukma berputra Dewi Rarasati (larasati), sedang dengan Arya Ugrasena Ken Sagupi berputra dua orang Arya Pragota dan Arya Adimanggala.
Arya Adimanggala adalah patih Negara Awangga dengan rajanya Karna. Patih Adimanggala gugur karena dibunuh oleh atasannya sendiri karena kesalahpahaman.
Dia dipersalahkan atas bunuh dirinya istri Karna yaitu Dewi Surtikanti. Pada saat Baratayuda berlangsung, Surtikanti selalu mengikuti berita tentang suaminya dari medan perang yang disampaikan oleh Patih Adimanggala.
Suatu hari, patih Awangga itu menyampaikan berita yang tidak jelas, sehingga Dewi Surtikanti salah mengerti. Ia mengira suaminya gugur di palagan Baratayuda. Tanpa pikir panjang Surtikanti bunuh diri dengan mencabut patrem (keris kecil) lalu menu-sukkannya ke dadanya sendiri.
Kematian Dewi Surtikanti membuat Adipati Karna amat marah. Ia mempersalahkan Adimanggala. Tanpa banyak bicara Karna segera membunuh Patih Adimanggala.
Tetapi versi lain menyebutkan, Patih Adimanggala gugur bersama (sampyuh : Jawa) ketika ia bertempur melawan Patih Udawa, abang satu ibu lain ayah.