Urang sunda adalah panggilan paling terkenal di masyarakat jawa barat, ada juga penyebutan lain yaitu karasep yang berarti tampan. Suku sunda mendiami pulau jawa bagian barat (Provinsi Jawa Barat) yang terkenal dengan kesejukan dan tanahnya yang subur.
Masyarakat sunda mempunyai rumah adat yang desain dan keunikan tersendiri dengan berbagai filosofi di dalamnya, berikut adalah macam macam rumah sunda dan keunikannya:
1. Rumah Adat Kasepuhan
Rumah adat ini menyerupai keraton (Rumah hunian Raja) yang di bangun oleh pengeran Cakrabuana anak dari Prabu Siliwangi sekitar tahun 1528-1529M, beberapa bagian dalam Rumah adat Kasepuhan seperti :
- Pintu Gerbang Utama : ada dua pintu yang satu bernama kreteg pangrawit yang berarti Jembatan berada di sebelah utara, dan Lawang Sanga yang artinya Pintu sembilan berada di bagian selatan
- Bangunan Pangrawit : Bangunan ini berfungsi sebagai tempat istirahat dan melatih para prajurit, letak dari bangunan ini berada di sebelah kiri komplek menghadap utara.
- Bangunan Pancaratna : fungsi dari bangunan ini sebagai tempat bagi para pejabat desayang akan bertemu dengan demang, bangunan ini terletak di depan komplek dengan arah mengahap ke barat.
2. Rumah Adat Capit Gunting
Undagi atau Susuhunan adalah sebuah ciri arsitektur rumah adat di jawa barat, dan Capi Gunting adalah nama dari susuhunan yang berbentuk atap rumah yang memiliki gaya seperti Guntung yaitu persilanagn antara kayu dan bambu pada ujung atap yang kelihatan sangat unik.
Ciri Rumah Adat Capit gunting
- Atap bagian atas, depan dan belakang mengunakan kayu dan bambu
- Berbentuk seperti gunting yang sedang terbuka.
3. Rumah adat Jolopong.
Ciri-ciri Rumah adat Jolopong
- Mempunyai dua atap yang di pisahkan oleh jalur susuhunan di tengah bagian rumah
- Atapnya berbentuk seperti pelana yang memanjang
- terdiri dari ruangan depan sebagai emperan/teras, ruang tengah atau di sebut patengahan, ruang samping di sebut pangkeang, ruang belakang di sebut pawon dan sebagai tempat penimpanan beras.
Rumah ini adalah yang paling sederhana dan paling banyak di umpai di daerah pedesaan, Masyakat sunda banyak yg mengunakan rumah ini karena designnya yang sederhana sehingga tidak memerlukan banyak matrial untk membangnya, di kampung Dukug-Garut masih banyak kita temui bangunan rumah adat seperti ini.
4. Rumah adat Parahu Kumureb
Masyarakat sudah sudah jarang memakai design rumah seperti ini tapi masih bisa kita jumpai rumah adat seperti ini di daerah Ciamis, kekurangan dari bangunan ini adalah mudah bocor saat hujan turun sehingga sangat menggangu bagi pemiliknya, mungkin karena itu masyakat sunda jarang yang mengunanan rumah ini.
ciri-ciri dari rumah adat Parahu kumureb
- Ada empat bagian utama rumah ini yaitu, bagian Utama, depan dan belakang berbentuk trapesium dan bagian samping kiri dan kanan berbentuk segitiga sama sisi.
- terdapat 2 batang kayu pada atap yang menghubungkan anata sisi sehingga terlihat bentuk segitiga jika di luhat dari depan.
5. Rumah adat Julang ngapak
Rumah adat ini masih banyak kita jumpai de kampung naga Tasikmalaya dan kampung dukuh Kuningan jawa barat, arti dari rumah ini adalah seekor burung yang sedang mengepakkan sayap. Rumah adat ini sangat lebar baik di sisi kanan dan sisi kiri.
Ciri khas Rumah adat Julang ngapak
- Tidak mudah bocor
- Atap terbuat dari alang-alang, ijuk atau rumbia yang di ikat jadi satu dengan mengunakan Bambu(Di gapit)
- Berbentuk seperti burung ynang mengepakkan sayap dengan cagak gunting di bagian bumbungannya.
6. Rumah Adat Tagog Anjing
Ciri khas rumah adat ini yaitu
- Salah satu atapnya manyambung jadi satu pada bagian depan nya dan di kenal dengan "Soronday"
- terdiri dari dua atap yang menyatu dengan bentuk segitiga.
Asal kata Tagog adalah bahasa sunda yang berarti duduk, Tagog anjing berarti anjing yang sedang duduk. jika di lihat bentuk atapnya memang terlihat seperti seekor anjing yang sedang duduk, design rumah ini banyak di gunakan Masyrakat garut.