Rumah adat Nuwou Sesat yang berasal dari daerah Lampung Sumatera. Nuwou Sesat yang menjadi nama rumah adat Lampung berasal dari 2 kata, yaitu Nuwou yang berarti rumah dan sesat yang berarti adat. Nuwou Sesat sebetulnya memiliki fungsi utama sebagai balai atau tempat pertemuan bagi seluruh warga kampung atau di sebut dengan purwatin.
Rumah tradisional adat Lampung ini termasuk kategori rumah panggung. Atapnya terbuat dari anyaman ilalang dan sebagian besar bahannya terbuat dari kayu. Bentuk rumah panggun ini untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan Australia.
Ciri khas Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat
A. Terdapat ornamen yang khas pada bagian sisi bangunan tertentu rumah sesat ini. Ornamen-ornamen ini berisi petuah yang diambil dari kitab kuno peninggalan leluhur Lampung yang bernama kitab Kuntara Raja Niti.
Kitab ini mengandung beberapa prinsip yang wajib dianut oleh setiap keturunan suku Lampung. Beberapa prinsip dari kitab tersebut antara lain:
- Pill-Pusanggiri. Prinsip adanya rasa malu ketika melakukan sebuah kesalahan atau perbuatan yang buruk, baik menurut norma agama maupun norma adat.
- Juluk-Adek. Prinsip bagi mereka yang telah memiliki gelar adat agar dapat bersikap dan berkeperibadian yang bisa menjadi contoh.
- Nemui-Nyimah. Prinsip untuk selalu menjaga tali silaturahmi antar sanak keluarga dan selalu bersikap ramah pada tamu.
- Nengah-Nyampur. Prinsip untuk selalu menjaga hubungan baik dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.
- Sakai-Sambaian. Prinsip saling tolong menolong dan bergotong royong dalam setiap pekerjaan.
- Sang Bumi Ruwa Jurai. Prinsip untuk tetap bersatu meski saling berbeda. Prinsip ini menyatukan suku Lampung adat Pepadun dan adat Sebatin sehingga keduanya saling menghormati. Penerimaan yang baik dari masyarakat Lampung terhadap para pendatang juga didasari atas prinsip ini.
B. Umumnya bentuk rumah Nawou sessat berbentuk rumah besar. Namun saat ini bentuknya tidak terlalu besar. Di perkampungan penduduk asli Lampung sebagian besar rumah adat ini dibangun tidak bertiang dan berlantai di tanah dengan fungsi yang tetap sama.
C. Ciri khas lainnya Rumah Adat Lampung (Nuwou Sesat) ini adalah hiasan paying payung besar di atapnya [Rurung Agung] yang berwarna putih, kuning, dan merah yang melambangkan tingkat Kepenyimbangan bagi masyarakat adat Lampung Pepadun.
Bagian-bagian Rumah Adat Lampung
Adapun di bagian dalamnya, rumah Nuwou Sesat terdiri atas beberapa ruangan dengan fungsinya masing-masing. Beberapa ruangan tersebut antara lain
- Pusiban (ruang tempat musyawarah),
- Tetabuhan (tempat penyimpanan alat musik tradisional dan pakaian adat Lampung),
- Gajah Merem (tempat Penyimbang beristirahat), dan
- Kebik tengah (tempat tidur untuk anak penyimbang).
Bentuk bangunan tempat tinggal masyarakat Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. Hal ini dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal.
Fungsi Rumah Adat Nuwou Sesat
Fungsi rumah adat Nuwou Sesat pada dasarnya merupakan balai pertemuan adat tempat para Perwatin pada saat mengadakan Pepung atau musyawarah adat, karenanya itu juga disebut sebagai Sesat Balai Agung. Bagian bagian dari bangunan ini adalah :
- Ijan Geladak merupakan tangga masuk yang dilengkapi dengan atap yang disebut Rurung Agung.
- Anjungan, yaitu serambi yang digunakan untuk pertemuan kecil
- Pusiban sebagai ruang tempat musyawarah resmi.
- Ruang Tetabuhan merupakan tempat menyimpan alat musik tradisional.
- Ruang Gajah Merem sebagai tempat istirahat bagi para Penyimbang.
Demikian sekilas tenang rumah adat lampung semoga bisa jadi pelajaran untuk Generasi muda, dan apabila ada kekurangan mohon partisipasinya untuk menambahkan di kolom komentar.