Tembang Gundul-gundul pacul ini sering di mainkan oleh anak-anak dan banyak sekali di ajarkan di sekolah dasar sebagai lagu untuk bergembira. syair lagunya sebagai berikut :
Gundul-gundul pacul..cul, gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul...kul, gembelengan
Wakul ngglimpang, segane dadi sakratan
Wakul ngglimpang, segane dadi sakratan
Lagu dolanan yang tidak banyak orang paham akan artinya. Lagu gundul - gundul pacul termasuk dalam tembang dolanan gagrak lawas yang pengarangnya Sunan Kalijaga. Ternyata dibalik lagu yang unik tersebut memiliki makna yang dalam.
Syair tembang dolanan Gundul-gundul Pacul apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
‘Kepala botak tanpa rambut ibarat cangkul , besar kepala (sombong, angkuh)’
‘Membawa bakul, dengan gayanya yang besar kepala (sombong, angkuh)’
‘Bakulnya jatuh, nasinya tumpah berantakan di jalan tidak bermanfaat lagi’
Dari syair tembang dolanan Gundul-gundul Pacul menggambarkan seorang anak yang gundul, nakal, bandel, angkuh, dan tidak bertanggung jawab. Dia tidak dapat membedakan hal-hal yang baik dan buruk.
Dia beranggapan bahwa dirinya orang yang paling benar, paling bisa, dan paling pintar, sehingga dia bersikap gembelelengan, sombong, dan tak tahu diri. Apabila dipercaya untuk memegang amanah yang menyangkut kehidupan orang banyak, dia tetap bersikap tidak peduli.
Akibat dari kesombongan dan keangkuhannya itu maka kesejahteraan dan keadilan yang semestinya berhasil akhirnya menjadi hancur berantakan. Dari syair tembang tersebut mengandung makna tidak boleh sombong, dalam hal ini terlihat bahwa orang yang sombong, angkuh, dan ceroboh akan membawa kehancuran dan kegagalan.
Maka dari itu jika engkau menjadi seorang pemimpin yang diberi amanah dan tanggung jawab hendaknya peganglah dan jalankan amanah itu sebaik-baiknya agar membawa kesejahteraan dan keadilan sesuai harapan rakyat yang dipimpinnya.