Suku Bugis merupakan suku yang berasal dari Sulawesi Selatan. Suku ini tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu (Melayu muda).
Kata Bugis berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Pe-nama-an Ugi merujuk pada raja pertama kerajaan China yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo, yaitu La Sattumpugi dan mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau pengikut La Sattumpugi.
Orang bugis memiliki berbagai ciri yang sangat menarik, dimana mereka mampu mendirikan kerajaan kerajaan tanpa mendirikan kota sebagai pusat aktivitas mereka.
Orang bugis juga memiliki ke-sastra-an baik itu lisan maupun tulisan, perpaduan antara tradisi sastra lisan dan tulis itu kemudian meng-hasilkan salah satu Epos Sastra Terbesar didunia Yakni La Galigo.
Suku Bugis dikenal sebagai orang yang ber karakter keras dan sangat menjunjung tinggi kehormatan. Bila perlu demi kehormatan mereka bersedia melakukan tindak kekeras-an walaupun nyawa taruhannya.
Namun disisi lain Suku Bugis juga dikenal sebagai orang yang ramah dan sangat meng-hargai orang lain serta sangat tinggi rasa kesetiakawanannya.
Konon, orang bugis, jauh sebelum islam masuk ke tanah bugis ( tana ugi’ ), orang bugis memiliki kepercayaan bahwa alam semesta ini terdiri atas 3 bagian, bagian atas ( botting langi ), bagian tengah ( alang tengnga ) dan bagian bawah (paratiwi ). Mungkin itu yang mengilhami orang bugis lebih suka dengan arsitektur rumah yang tinggi.
Kerajaan Luwu yang berdiri pada abad 13-14 adalah kerajaan tertua Suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan dan merupakan asal usul lahirnya kerajaan - kerajaan lain seperti kerajaan Bone, kerajaan Gowa, kerajaan Soppeng, kerajaan Wajo, kerajaan Sidenreng Rappang dan Mandar.
Namun sejak tahun 1605 M Raja Luwu "La Patiwareq Daeng Pareqbung" memeluk ajaran Islam dan sejak itu Islam menjadi bagian kehidupan Masyarakat Suku Bugis.
Suku Bugis sangat terkenal sebgai soerang Pelaut ulung yang gagah perkasa dan ditakuti oleh lawan lawannya.