Adipati Destarastra adalah anak sulung Prabu Kresna Dwipayana atau Begawan Abiyasa raja Hastinapura, lahir dari seorang Ibu bernama Dewi Ambika putri dari negara Giyantipura atau negara Kasi.
Sejak lahir Destrarasta mempunyai cacat netra, tidak dapat melihat atau buta. Destarastra mempunyai dua adik dari ibu yang berbeda yaitu Pandudewanata dan Yamawidura.
Walaupun aku cacat, Destrarasta memiliki mantra sakti Aji Lebur Saketi yang sangat ditakuti lawan. Apabila mantra Aji Lebur Saketi aku baca maka semua benda yang aku pegang akan hancur menjadi debu.
Nama lain dari Destarastra adalah Raden Kuru. Ia bertempat tinggal di Kadipaten Gajahoya. Isterinya bernama Dewi Gendari putri Prabu Keswara dari Plasajenar atau Gandaradesa.
Perkawinan Destarastra dengan Gendari ini adalah atas kebaikan Pandu dewanata adiknya, yang waktu itu memenangkan sayembara dengan memboyong tiga putri. Satu dari ketiga putri boyongan tersebut diberikan kepada Destarastra.
Dari perkawinan dengan Dewi Gendari putri boyongan tersebut Destarastra dikaruniai seratus orang anak laki-laki dan ditambah satu anak perempuan, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kurawa. Dari seratus anak, yang lahir sulung merupakan anak istimewa.
Istimewa karena ketika lahir bayi tersebut mempunyai badan yang paling besar, berkulit kuning dan tangisnya seperti serigala. Ia diberi nama Duryudana.
Pada akhir hayatnya, Destarastra mati tertimbun beteng bersama isterinya, dan tanpa sengaja diinjak-injak oleh seratus anaknya. Peristiwa tersebut terjadi pada awal perang Baratayuda, pada saat cerita Kresna duta.
Ada versi lain yang mengatakan bahwa matinya Destarastra pada waktu perang Baratayuda sudah selesai, yaitu ketika Destarastra bersama Gendari isterinya bertapa di hutan. Tiba-tiab hutan terbakar dan mereka berdua mati bersama.
Hari lahir Adipati Destrarasta
Adipati Drestarata : watak senin kliwon
Watak senin kliwon umumnya sangat bertanggungjawab terhadap keluarga. Rela berkorban demi keluarga dan menjaga nama baik keluarga. Kecintaannya terhadap keluarga begitu besar sehingga akan melakukan apa saja demi kebahagiaan anggota keluarga, seluruhnya baik anak, istri, orangtua.
Selain sifat itu juga memiliki perasaan yang mudah tersinggung dan susah untuk menenangkan diri jika ada suatu masalah.
Mempunyai sifat yang murah hati dan tidak suka mendendam. Juga memiliki bakat pandai berucap kata yang bisa membuat orang lain menghargai sifat keramahan dan kesopanannya.
Terkadang mempunyai kebimbangan tetapi selalu mendapat simpati. Pandai dalam bicara dan menyenangkan. Berwibawa serta dihormati. Bertanggung jawab tetapi kadang juga mempunyai sifat pembantah. Wawasannya tidak begitu banyak dan terkadang lupa terhadap janji. Kurang bisa membalas budi dan kadang mendapat malu/dipermalukan.
Berkecukupan dalam hidupnya tetapi terkadang merasa resah hatinya. Parasnya menawan dan mempunyai daya tarik tersendiri.
Adipati Drestarata : raja pengganti Prabu Pandudewanata, raja kedelapan Hastinapura th 710-714Candrasengkala / ±278-282masehi (selama 4th).
Sebagai sosok ayah yang sangat mencintai keluarganya, memanjakan putra²nya. Tetapi mempunyai kebimbangan dalam mengurus kepemerintahan sehingga dapat dipengaruhi oleh Patih Sangkuni (adik ipar). Sehingga janji terhadap Prabu Pandudewanata untuk menyerahkan tahta kepada Raden Puntadewa tak terpenuhi. Raden Duryudana sebagai anak kesayangan berhasil menjadi raja sah Hastina.
Adipati Drestarata, netu 12 weton Senin kliwon